Akhirnya, saya menemukan cara untuk merasa bahagia, yaitu dengan
memaafkan. Bagi saya, memaafkan adalah memaklumi kesalahan, kekurangan, dan
ketidaksempurnaan yang terkadang mengganggu perasaan.
Nah, dalam menjalani kehidupan, pernah dong menemui atau melakukan kesalahan, kekurangan, dan ketidak sempurnaan tersebut. Ketika hal-hal tersebut kita jumpai, yang kita rasakan pasti ketidaknyamanan dan pada akhirnya menyebabkan keresahan. Bila hal tersebut dibiarkan, yang terjadi adalah penumpukan rasa ketidaknyamanan. Pada akhirnya akan mengganggu kesehatan jiwa. Bila diibaratkan, ketidaknyamanan tersebut seperti debu yang menempel di kaca. Bila tidak dibersihkan, keberadaan debu tersebut akan menumpuk dan membuat kaca keruh dan menghalangi cahaya masuk. Saat itulah, jiwa yang tertutupi rasa ketidaknyamanan akan tertutup dan tidak jarang akan menyebabkan stres.
Saya tidak mau hal itu terjadi pada diri saya. Saya ingin bahagia dan saya memilih untuk bahagia. Karena itulah saya memilih untuk menghapus kesalahan, kekurangan, dan ketidaksempurnaan yang saya temui dengan #BeraniLebih memaafkan.