Kamis, 26 Maret 2015

Cerita Selepas Senja

Tawa pertama Fawwaz, 26 Maret 2015, usia 58 hari
Setelah seharian sibuk dengan si bayi yang tidak berhenti merengek dan tidak bisa tidur pulas, ibu terkapar selepas maghrib dan mengaji bersama Farras. Farras belum mau tidur dan memilih bermain. 

Aku tidak sadar berapa lama aku tertidur. Sampai akhirnya aku mendengar cekikikan tawa kedua bocah. Masih terkantuk-kantuk, Farras membangunkanku.

"Ibu, adek awa (tertawa). Liat, adek awa."

Dengan mata terkantuk-kantuk aku melihat Fawwaz tertawa. Tawa itulah tawa pertama Fawwaz, karena biasanya Fawwaz hanya tersenyum, itupun tersenyum tanpa alasan. Tapi malam ini, Fawwaz tertawa karena candaan Farras. Ya, Farras yang membuat Fawwaz tertawa lepas untuk pertama kalinya, bukan kami ibu abahnya. 

Ketika aku tertidur, rupanya Fawwaz terbangun. Melihat adeknya terbangun, seperti biasa Farras langsung mengajaknya bercanda. Dan hasilnya, si adek tertawa dengan suara.

Tawa ini tidak sekedar tawa. Alhamdulillah, Fawwaz sudah bisa memberi tanggapan. Artinya, mata Fawwaz sudah berkembang dengan baik. Dia sudah bisa melihat. Itulah anugerah. Dan untuk semua ini, kami berhutang pada si mas yang baik hati. Rukun terus ya anak-anakku sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar