Sesungguhnya dunia itu
adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan shalihah.
(HR. Muslim)
Begitulah bunyi hadis yang seringkali kita dengar dari para
ustaz dan penceramah. Saya sendiri merasa bahwa perempuan itu indah dengan
sendirinya, atau dalam bahasa agama, keindahan perempuan adalah susuatu yang fitrah. Namun, keindahan yang sudah
tercipta dari sononya ini bisa
berkurang kalau tidak dirawat dan dijaga, dan begitu juga sebaliknya.
Untuk saya peribadi, merawat keindahan diri saya memilih
melakukan beberapa hal.
Pertama,
menenangkan diri. Saya berusaha membuat pikiran saya tenang dan bahagia. Yang saya
lakukan adalah menikmati setiap jengkal langkah kehidupan yang sedang saya
tapaki. Kalau dulu saya adalah aktivis mahasiswa yang tidak pernah absen dari
kegiatan-kegiatan di luar rumah, maka saat ini saya adalah ibu rumah tangga
yang sedang sibuk berusaha menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan buah
hati. Tentu saja saya melewati pergolakan ketika masa-masa peralihan dari
aktivis menjadi ibu rumah tangga. Sesegera mungkin masa-masa pergolakan ini
saya sudahi dengan pemikiran-pemikiran yang mendalam tentang konsep-konsep
kebahagiaan. Saya mencari sebanyak mungkin hikmah yang terkandung dari
tiap-tiap fase kehidupan yang saya lalui. Sampai akhirnya dengan mantap saya katakana
bahwa saya adalah ibu rumah tangga bahagia.
Kedua, merawat
fisik dengan cara-cara alami, seperti minum jamu tradisional, olah raga,
menjaga kesehatan, istirahat cukup, menjaga pola makan, dan sejenisnya. Saya
memang tidak pernah tergiur untuk memilih cara-cara instan untuk merawat diri. Di
samping pertimbangan biaya, saya juga tidak siap menanggung efek samping yang
diakibatkan dari cara-cara ini.
Ketiga, menaati
aturan agama, yang saya maksudkan dalam hal ini adalah menjaga aurat dengan
berjilbab dan mengenakan pakaian-pakaian yang sesuai dengan aturan-aturan
agama. Aturan-aturan yang saya pegang dalam berpakaian adalah pakaian yang
tidak mengundang perhatian laki-laki lain (bukan suami), bukan pakaian
transparan, dan pakaian yang serupa dengan pakaian laki-laki. Tentu saja saya
punya tantangan sendiri dalam hal ini. Saya tinggal bersama beberapa pegawai
laki-laki yang bekerja di rumah makan saya. Saya harus senantiasa menjaga
pakaian dan tentu saja memakai jilbab sepanjang hari, kecuali kalau mereka
sedang bekerja dan saya hanya di rumah sendiri. Namun saya memaknai tantangan
ini sebagai perjuangan yang tentunya punya nilai lebih bila saya mampu
melaksanakannya.
make-up sehari-hari |
Keempat, bermake-up dengan halal dan sederhana. Ini yang saya
lakukan untuk menambah keindahan yang sudah tercipta dari sononya ini, apalagi saya punya alasan kuat untuk melakukannya,
yaitu ibadah. Untuk ini, saya memilih Wardah untuk semua jenis kosmetik yang
saya pakai. Alasan utamanya adalah Wardah adalah kosmetik halal yang tidak
perlu lagi diragukan. Dengan memakai kosmetik halal, tentu saja hati menjadi
tenang dan tidak was-was. Saya beranggapan, bahwa soal halal-haram tidak melulu
tentang makanan, tetapi lebih dari itu, halal-haram harus meliputi semua hal
yang dipakai, dilakukan, atau apa saja oleh setiap muslim. Salah satunya adalah
kosmetik. Ini penting, karena berkaitan langsung dengan sah-tidaknya ibadah
seorang muslim.
Soal sederhana, ini pula yang membuat saya memilih Wardah karena
memiliki produk-produk yang ringan (maksud saya bukan kosmetik berat yang
mempunyai efek buruk bila tidak dipakai secara kontinyu) dan natural. Untuk saya
yang tidak suka dengan make-up make-up yang
glamor dan berlebihan, tentu saja produk Wardah ini sangat-sangat cocok dan
membantu saya dalam memilih kosmetik.
Make-up saat pernikahan |
Bahkan, ketika saya menikah dulu, saya
meminta secara khusus kepada tukang rias untuk memakai Wardah sebagai make-up. Ketika ditanya kenapa saya
memilih produk ini, saya menjawab bahwa Wardah dijamin halal, juga karena saya
sudah merasa cocok dengan produk ini.
Demikianlah sekelumit cara saya menjaga keindahan yang Allah
anugerahkan kepada saya sebagai perempuan yang saya tulis di blog. Upaya-upaya ini saya niatkan untuk
bersyukur kepada Sang Pencipta yang Mahaindah yang menciptakan setiap makhlukNya
dengan segala keindahannya. Dengan upaya-upaya ini, saya ingin menjadi
perempuan terhormat yang diridhai Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar