Sabtu, 12 Juli 2014

Tentang Toilet Training dan Menyapih ala WWL

Akhir Maret lalu, aku merasa kelabakan sendiri karena usia Farras yang sudah 22 bulan lebih dan aku belum mempersiapkan diri untuk toilet training serta menyapihnya. Itu karena sejak awal November sampai awam Maret aku disibukkan dengan urusan penyelesaian kuliah, ujian-ujian menumpuk, sampai akhirnya diwisuda. Beberapa kali aku dan Farras juga harus bolak-balik Lampung-Jakarta untuk ursan ini. Jangankan kepikiran serius soal kebutuhan Farras, yang ada saat itu hanya fokus kuliah, lulus cepat, dan wisuda.

Akhirnya setelah semua urusan selesai, akhir Maret aku bertekad untuk memulainya. Dimulai dari usaha melatih Farras untuk toilet training dan secara bersamaan memulai sounding Farras untuk disapih ala WWL.

Pertama yang kulakukan untuk toilet training Farras adalah melepas popok di siang hari. Aku akui, melepas popok di usia ini memang sangat telat dan ke depannya akan aku perbaiki. Aku juga terus-terusan bilang ke Farras, 'Kalau mau pipis, bilang ya Nak, Bu, pipis.' Dia selalu mengangguk-angguk. Hasil dari usahaku ini, setiap hari aku harus mengepel lantai bekas pipis Farras sebanyak 8-10 kali sehari, karena Farras masih belum mengerti. Aku juga sering-sering mengajaknya ke kamar mandi untuk pipis, durasinya setiap 1 jam sekali. Tapi memang karena belum mengerti, Farras hanya mainan air selama aku ajak ke kamar mandi. Pas keluar dari kamar mandi, dia baru pipis. Itu terjadi hampir dua-tiga mingguan. Minggu ketiganya aku mulai melepas popok di malam hari saat dia tidur dengan mengajaknya ke kamar mandi dulu sebelum tidur. Hasilnya ternyata di luar dugaan. Farras ternyata tidak ngompol saat tidur. Frekuensi mengepel lantai pun berkurang jadi 4-6 kali sehari.

Memasuk bulan kedua, Farras sudah bisa bilang, 'Bu, pipis,' sayangnya, itu diucapkannya setelah dia pipis. Aku hanya senyum dan bilang ke dia, 'besok-besok bilang pipisnya pas sebelum pipis ya, Nak.' 'Iya, ingkih.' Begitu jawabnya. Dalam bulan kedua ini, aku sudah mulai menemukan pola BAK dan Farras pun sudah mulai faham di mana di harus pipis. Setiap satu jam setengah aku ajak ke kamar mandi dan hasilnya, frekuensi mengepel pun mulai berkurang. Sampai akhirnya, awal puasa kemarin Farras sudah benar-benar bisa mengetahui kapan dia mau pipis dan bisa menahannya sampai di kamar mandi. Tapi untuk urusan BAB, masih PR besar buatku dan Farras. 

Bersambung...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar