Sabtu, 18 Oktober 2014

Buku Kesukaan Farras

Buku The 7 Habits (atas) dan Bermain Bersama Tini (bawah)


Ada dua buku kesukaan Farras saat ini, buku Muhammad is My Prophet (Kisah Perjalanan Nabi Muhammad saw) dan buku The 7 Habits of Happy Kids. Buku pertama saya beli sebagai ganti buku tentang Nabi Muhammad yang selama ini saya-cari-cari tapi ternyata sudah tidak terbit lagi, yaitu Buku 365 Hari Bersama Nabi Muhammad saw yang menurut rekomendasi beberapa teman buku itu termasuk kategori living book. Karena sudah mentok tidak mendapatkan buku itu, akhirnya untuk sementara saya menggantinya dengan buku Kisah Nabi Muahammad yang mendekati kategori living book. 

Ada satu kisah yang paling diingat Farras dalam buku ini (meski belum tuntas saya membacakannya), yaitu kisah kelahiran Nabi Muhammad, saat pasukan Abrahah mencoba menghancurkan Ka'bah dengan tentara gajahnya. Dia meminta saya mengulang-ulang cerita itu. 'Bu, mau kuku (buku) Amad (Muhammad), ada gajah diempan (dilempar) batu sama uwung (burung), twus (terus) dibakan (dibakar) sama Allah,' begitu katanya.


Tapi setelah ada buku The 7 Habits, Farras pun beralih ke buku itu. Buku itu sebenarnya panduan untuk orang tua atau bacaan untuk anak-anak yang sudah bisa membaca, tapi diilustrasikan dengan gambar yang sangat menarik. Farras sangat suka dengan gambar-gambarnya dan hafal setelah satu kali saya tunjukkan beberapa gambarnya yang menarik. Biasanya saya membacakan satu cerita kepadanya kapan pun dia mau dan sebelum tidur (kalau saya tidak malas, hehehe), dan mengulanginya kembali. Kalau tidak sedang mengantuk, biasanya Farras akan mengulang apa yang saya ceritakan versi apa yang dia tangkap dan kemampuan bahasa yang dia punya, karena sampai sekarnag Farras masih belum penuh dalam mengucapkan kata, meskipun sudah sangat cerewet.

Satu kali ditunjukkan satu cerita ke abahnya. 'Bah, ini si Goob uan (jual) es teh (padahal tidak ada kata 'teh' di bukunya, cuma jual es saja), twus (terus) apat (dapat) uit (duit) anyak (banyak). Twus (terus) diasih (dikasih) ke emennya (dibagi ke teman yang membantunya jualan, maksudnya). Emen (temen) jajan twus (terus. Goob ga, uit (duit) ditawuh (ditaruh) sana (sambil nunjuk laci saya tempat saya menyimpan uang yang saya pisah-pisahkan dalam beberapa toples, karena memang dalam cerita itu si Goob menaruh uangnya dalam toples). Unya (punya) uit (duit) ga oweh (boleh) jajan twus (terus), ya! (sambil menunjukkan isyarat tangan tidak boleh.' Abahnya yang pulang dari mengajar tak bisa menahan tawanya.

Sebenarnya kegiatan membacakan buku ke Farras sangat menyenangkan, apalagi kalau bukunya disertai ilustrasi yang menarik. Farras cepat fokus dan tidak cepat beranjak bila disodorin buku dengan ilustrasi yang menarik. Tapi, kendala justru ada pada saya. Saya yang masih sering moody dan lebih banyak malasnya sering melewatkan kesempatan itu. Untungnya Farras sering meminta saya membaca. Biasanya, ketika dia melihat saya nganggur (tidak mengerjakan pekerjaan rumah), dia akan datang dan menyodorkan buku. 'Bu, aca (baca),' atau memancing saya dengan pertanyaan, 'ibu, apa ini?' Dengan begitu, mau nggak mau saya akan membacakannya. Inilah peer saya. Iya, peer ternyata ada pada saya sendiri, membereskan kemalasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar