Jumat, 21 Juni 2013

Takdir yang Kutau [1]


dihempas gelombang 
dilemparkan angin terkisah, 
ku bersedih ku bahagia 
di indah dunia yang berakhir sunyi 
langkah kaki di dalam rencana-Nya 
semua berjalan dalam kehendak-Nya 
nafas hidup, cinta, dan segalanya 
dan tertatih menjalani segala kehendak-Mu Ya Rabbi
 ku berserah, ku berpasrah hanya pada-Mu Ya Rabbi  
bila mungkin ada luka coba tersenyumlah 
bila mungkin tawa coba bersabarlah 
karena air mata tak abadi 
akan hilang dan berganti  
bila mungkin hidup hampa dirasa 
mungkinkah hati merindukan Dia 
karena hanya dengan-Nya hati tenang damai jiwa 

hampir semua orang pernah mengatakan dan meratapinya. banyak orang yang menyalahkan sekaligus menjunjungnya. banyak orang yang membahasnya, namun sedikit orang yang memahaminya. 

ketika penderitaan datang, banyak orang menyalahkan takdir sebagai penyebabnya. secara tidak langsung, orang tersebut pun menyalahkan Sang Pembuat takdir. sebagian lagi menyerah dan kalah dengan apa yang dinamakan penderitaan itu. begitu sebaliknya, ketika seseorang mendapatkan kebahagiaan, tidak jarang mereka akan membangga-banggakan diri sebagai manusia yang hebat, disayang Allla, Sang Pengatur takdir. padahal, sejatinya hidup ini semua adalah cobaan. seorang yang kaya belum tentu ia adalah kesayangan Allah, pun bukan berarati orang miskin itu musuh Allah. kesuksesan seseorang juga bukan semata-mata hasil usaha seseorang. di dalamnya ada cobaan Allah atas manusia tersebut. pun kegagalan bukan semata-mata kebencian Allah, tetapi merupakan cobaan bagi manusia. 

takdir bukan sesuatu yang baku. takdir bisa dirubah denga usaha manusia. takdir adalah puncak usaha manusia. ketika manusia itu sudah berusaha dengan semaksimal mungkin dan ia mendapatkan hasil usahanya, di situlah takdir Allah. pun ketika manusia tidak melakukan apa-apa, maka takdir Allah akan berhenti di situ. tidak setiap yang kita inginkan merupakan yang terbaik. dan tidak setiap yang kita inginkan kita dapatkan. dan pun sebaliknya. namun, sering kali kita lupa dengan kaidah yang banyak diucap al-Qur`an kepada kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar