Di tahun kedua pernikahan kami, aku dianugerahi kehamilan
yang sehat dan nyaris tanpa ada kendala sedikitpun. Aku tidak mengalami morning sickness¸ tidak nyidam, tidak
lemas, nafsu makan sangat baik, bahkan terlihat lebih bersemangat dibanding
sebelumnya. Selama tujuh bulan kehamilan, aku masih harus menyelesaikan kuliahku. Aku begitu bersemangat, naik turun tangga kampus, berjalan cepat
ketika jam kuliah mepet, dan tidur larut malam ketika harus menyelesaikan
tugas. Hingga akhirnya aku lulus ujian proposal tesis di usia tujuh bulan
kandungan. Setelah itu aku pun istirahat dari perkuliahan dan fokus berlatih
fisik untuk persiapan persalinan.
Tak terasa hari persalinan pun tiba. Semua berjalan begitu
mudah. Hanya butuh waktu dua setengah jam dari rasa sakit hingga akhirnya bayi
pertama kami lahir dengan selamat. Kami memberinya nama Farras yang artinya
anak yang sangat cerdas.
Dalam tiap perkembangannya, Farras tidak banyak membuat
repot. Hanya sesekali saja mengajak begadang ibu ayahnya. Dia juga jarang sakit
karena aku dan suami menerapkan pola hidup alami, memberikan ASI eksklusif,
membuat makanan homemade untuk MP-ASI
nya, dan lainnya.
Hingga kini Farras berusia 13 bulan. Mengagumkan sekali
pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya. Farras sudah tumbuh enam gigi,
belajar berjalan merambat di perabot rumah, dan sudah bisa mengucapkan beberapa
kata, seperti “abah” (panggilan untuk ayah), “ibu”, “mbah”, dan sangat cerewet.
Dalam hal pendidikan dan pengasuhan, kami berusaha untuk
tidak banyak melarang berbagai eksplorasi yang dilakukan Farras, selama
eksplorasi itu tidak membahayakannya. Seperti bermain di luar, bermain di
lumpur, bermain di pasir, bermain alat-alat dapur, dan lainnya. Tentu saja, aku
selalu berada di sampingnya.
Seperti kejadian kemarin sore, setelah hujan turun, halaman
rumah kami masih digenangi air. Dengan merangkak cepat, Farras keluar rumah dan
menuju ke kubangan. Dia bermain air dan tanah basah dengan riang.
Biasanya, ketika aku sudah selesai mengerjakan pekerjaan di
dapur, aku akan sempatkan Farras bermain di luar rumah, dan itu sangat membuat
dia senang. Dia akan bermain batu, rumput, dan juga tanah.
Farras memang masih 13 bulan, tapi prilaku kreatifnya sudah
terlihat. Dia akan memainkan alat-alat dapur, seperti piring plastik, tutup
teko plastik, atau nampan plastik untuk dijadikan mobil-mobilan. Dia sering
mendorong alat-alat itu sambil bunyi, “ngeeeeeeeeeeeeeeng....ngeeeng...ngeeng.”
Bagi kami, eksplorasi anak bisa membantu stimulasi
kecerdasannya. Menjaga anak untuk terus terlihat bersih dengan melarang anak
melakukan ini dan itu hanya akan membuatnya menjadi penakut dan kurang kreatif.
Begitulah prinsip kami. Masalah baju kotor, rumah berantakan dan berserakan,
bagi kami lebih mudah diatasi dibanding kami harus kehilangan sikap-sikap
positif anak di masa depan.
Insipratif Mba.....
BalasHapusbagus mbak, sekalian buat diary yg kelak d baca farras...
BalasHapus